Di
sekitar kita terdapat berbagai jenis bahan yang belum termanfaatkan. Misalnya
limbah dari kertas bekas, dan dan rumput-rumputan kering , dan goni. Bahkan diantara
mereka terbuang percuma menjadi sampah. Padahal dengan sedikit sentuhan
kreativitas, barang-barang yang sekilas tidak berharga tersebut dapat diolah
menjadi sesuatu yang berguna.
Salah
satu pengolahannya adalah sebagai bahan baku pembuatan aneka kartu ucapan.
Kartu ucapan merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan atau
mengungkapkan perasaan kepada orang lain. Jenis jenis kartu ucapan antara
lain,kartu ucapan terima – kasih,kartu
ucapan ulang tahun, dan kartu ucapan lebaran dll.
Di
samping itu, dengan pengolahan atau pembuatan kartu ucapan tersebut hobi kita
tersalurkan sebagai pengisi waktu luang yang menyenangkan. Walaupun begitu ada
juga kendala dalam pembuatannya. Kendalanya tersebut diantaranya kesulitan
menemukan ide, mencari bahan yang menunjang ide dan mengetahui selera di
penerima kartu.
Penanganan
pertama Limbah sebagai Bahan Pembuat Kartu yaitu memilih jenis limbah yang
dapat digunakan menjadi bahan baku kartu. Contoh bahan baku yang pertama adalah
limbah kertas bekas. Selain itu juga bisa menggunakan limbah dari bagian
tumbuhan yang terbuang ( ranting pohon kering ), bagian hewan yang terbuang (
bulu unggas ), sisa gergajian, pecahan kaca, dan sebagainya. Tetapi bahan yang
paling dominan atau bahan utama pembuatan kartu adalah kertas. Dalam kehidupan
sehari- hari banyak sekali menggunakan kertas. Kebanyakan dari kertas-kertas
tersebut hanya sekali dipakai, dan setelah itu dibuang, padahal kertas-kertas
itu sangat mahal ketika kita menjadikan sesuatu yang bisa digunakan. Pembuatan kartu
dari limbah kertas bekas menjadi alternatif penggunaan limbah kertas bekas
menjadi sesuatu yang lebih berharga dan lebih berguna.
Pengolahan
limbah kertas bekas yang dilakukan setelah mendapatkan bahan baku adalah
memastikan bahwa bahan – bahan tersebut harus bersih. Pilih yang bentuknya baik
atau menarik. Bila perlu lakukan pemotongan, pengguntingan, pengamplasan , atau
pengikiran agar mendapat bentuk yang diinginkan. Bahan- bahan tersebut harus
kering agar dalam jangka panjang tidak berjamur, membusuk, berubah warna
ataupun berubah baunya. Pengeringan umumnya dapat dilakukan dibawah sinar
matahari, atau dibiarkan begitu saja tergantung bahannya. Pilihlah teknik
pengeringan yang membuat kualitas bahan baku tidak menurun dan bahkan jakau
bisa menjadi lebih baik. Yang terakhir, perlakuan tambahan, misalnya pewarnaan
dan pemberian pelapis bening dapat dilakukan untuk membuat bahan menjadi lebih
kuat dan menarik. Sebaiknya dipilih perlakuan yang alami, yang tidak beracun
dan tidak merusak lingkungan, misalnya oenggunaan pewarna dari bahan- bahan
alam.
Contoh desain kartu ucapan Tahun Baru
Alat :
1.
Cutter
2.
Gunting
3.
Lem
4.
Pelubang kertas
5.
Alat tulis ( pensil warna, spidol )
Bahan :
1.
Kertas kardus
2.
Kertas HVS
3.
Karton manila bekas warna hijau
4.
Kertas amplop coklat
5.
Kertas kayu
6.
Kertas crep coklat tua
7.
Daun dan kulit jagung kering
Cara pembuatan :
1.
Gunting kertas kardus , kemudian lipat
sisi yang pendek di bagian tengahnya.
2.
Gunting kertas HVS , lipat di bagian
tengah sisi yang pendek, kemudian lekatkan pada bagian dalam kardus yang sudah
dilipat.
3.
Gunting kertas manila hijau, lalu
lubangi dari tepi atas dengan jarak yang sudah ditentukan.
4.
Gunting kertas krep coklat , lalu gulung
pada arah memanjang.
5.
Tempelkan kertas krep coklat tersebut
tepi atas ( diatas lubang ) dan bawah ( dibawah lubang ) kertas manila hijau.
6.
Lilitklan kertas kayu mengelilingi tepi
atas dan bawah kertas manila hijau dengan gulungan kertas krep ditengahnya.
7.
Gunting kulit jagung kering berbentuk
hati , lalu tempelkan dibagian tengah kertas manila hijau.
8.
Rekatkan kertas manila hijau
9.
Gunting kertas amplop coklat, tulis
ucapan “Selamat Tahun Baru” setelah itu tempelkan diatas tempelan kertas manila
hijau disisi depan kardus.
10.
Tempelkan daun kering pada bagian yang
kosong di bagian atas kardus.
NB
: Contoh desain kartu ucapan diambil dari Buku “Kreasi Tangan”. Penerbit Puspa
Swara. Tahun terbit: 2004. Hlmn: 23.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar